PENGEMBANGAN KONSEP DAN MODEL KAMPUNG PRAMUKA

Authors

  • Mila Sapitri North Sumatra State Islamic University , Indonesia
  • Najwah Hasibuan North Sumatra State Islamic University , Indonesia
  • Desmidar Harahap North Sumatra State Islamic University , Indonesia

Keywords:

Program, Village, Scouts

Abstract

This research aims to find out the Paramuka scout village. This research uses descriptive qualitative research, documentation methods. The results of research on community development are generally actualized in several stages starting from planning, coordinating and developing various steps to handle the Scout Village formation program. The community development program in the context of establishing Scout Villages emphasizes the implementation of community-based management (CBM), namely a program management approach that uses the knowledge and awareness of local communities as its basis. A strategy to realize human-centered development practices, the center of decision making regarding sustainable resource use in the target village is in the hands of organizations in the community in the area. The community is given the opportunity and responsibility to manage the resources it has.

References

Awal, S.A, dkk. (2013). Sistem sosial budaya masyarakat tentang “Kampung Naga sebagai masyarakat berbudaya lokal dan implikasinya terhadap penataan ruang”. [Online]. Diakses Dari Https://Www.Academia.Edu/10121129/Sosial_Budaya_Kampung_Na Ga_Tasikmalaya

Choesin, Devi N, dkk. (2004). Pengetahuan lingkungan. Bandung: ITB

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

Fatimah, Tika. (2016). Pendidikan pengetahuan lingkungan masyarakat Suku Aga Tenganan Pengeringsingan Bali terhadap konservasi lingkungan. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Fitrotin, E.A., Widodo. (2013). Analisis peran pendidikan informal melalui program lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif menuju Jombang kabupaten layak anak di Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. E-Journal Unesa, 1 (3), hlm. 1-11.

Frick, Heinz., Suskiyatno, Bambang. (2006). Dasar-dasar arsitektur ekologis.

Yogyakarta: Kanisius.

Gurdjita. (2008). Hubungan antara tingkat pendidikan formal dan sikap warga dengan perilakunya dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan (studi di lingkungan Perumahan Batara Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Paedagogi, 4 (2), hlm. 53-67.

Hermawan, Iwan. (2014). Bangunan tradisional Kampung Naga: bentuk kearifan warisan leluhur masyarakat Sunda. Sosio Didaktika 1 (2), hlm. 1-10.

Idris, Adit Winaryadi. (2013). Makalah pengantar pendidikan pendidikan sebagai ilmu pengetahuan dan sebagai suatu sistem. [Online]. Diakses dari http://suryasomen.heck.in/files/makalah-pengantar-pendidi.pdf

Kamil, M. (2012). Konsep pendidikan nonformal. [Online]. Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196111091 987031001-MUSTOFA_KAMIL/BAB_I_minggu 9 december_jadi.pdf

Latif, A. (2009). Pendidikan berbasis nilai kemasyarakatan. Bandung: PT. Refika Aditama

Luthfi, A., Wijaya, A. (2011). Persepsi masyarakat sekaran tentang konservasi lingkungan. Jurnal Komunitas, 3 (1), hlm. 29-39.

Maria, Siti., dkk. (1995). Sistem Keyakinan pada Masyarakat Kampung Naga dalam Mengelola Lingkungan Hidup (Studi tentang Pantangan dan Larangan). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Downloads

Published

2023-12-29

Issue

Section

Articles