ANALISIS PEDAGANG UMKM DALAM PENJUALAN CREPES

Authors

  • Topan Sahputra Ginting Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Bayu Bagaskara Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Haidir Ali Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Abstract

Crêpe berasal dari Bretagne, sebuah wilayah di Prancis bagian barat, di mana crêpe disebut sebagai kramphouezh. Namun, konsumsi crêpe sekarang sudah meluas di seluruh Prancis. Buckwheat berasal dari Tiongkok, dan setelah menyebar ke Eropa Timur berkembang menjadi makanan sejenis yang disebut blintz. Di Bretagne, crêpes biasanya disajikan secara tradisional dengan saus apel. Di kawasan Eropa Tengah, makanan sejenis ini disebut palačinka (bahasa Ceko, Slowakia, Kroasia dan Slovenia), palatschinken (Austria), palacsinta (bahasa Hungaria). Semua julukan ini berasal dari kata Rumania plăcintă (bahasa Latin placenta yang berarti 'kue'). Di kebanyakan daerah Jerman, crêpe disebut sebagai Pfannkuchen, dan dalam bahasa Belanda pannenkoeken. Kedua kata ini, berasal dari kata 'pan' dan 'cake' yang masing-masing berarti 'pemanggangan' dan 'kue'.Crepes adalah kue tipis yang bisa diisi dengan apa saja lalu dilipat menjadi bentuk kipas. Saat ini, crepes menjadi salah satu jajanan yang digemari banyak orang karena selain rasanya yang enak dan harganya yang relatif terjangkau menjadi salah satu faktor yang membuat crepes semakin digemari. Sebagai usaha kecil dan menengah, industri krepes tidak hanya menyediakan lapangan kerja baru.

Downloads

Published

2023-11-23

How to Cite

Topan Sahputra Ginting, Bayu Bagaskara, & Haidir Ali. (2023). ANALISIS PEDAGANG UMKM DALAM PENJUALAN CREPES . Jurnal Deflasi, 2(2), 93–100. Retrieved from https://jurnal.asrypersadaquality.com/index.php/deflasi/article/view/99

Issue

Section

Articles